Tidak seperti biasanya, tulisan saya kali ini tidak ada sajak ataupun puisi melankolis yang sedikit dramatis.

Tulisan saya kali ini ingin memotivasi diri sendiri dan berbagi tentang sebuah hasil yang didapat ketika kita ingin berusaha dan menikmati prosesnya. Tapi sebelum membaca, sudahkah menjawab pertanyaan saya yang menjadi judul postingan ini. Atau kamu malah sengaja datang kemari karena bingung jawabannya? Maka semoga menemukan jawabanya di tulisan ini yak.

Hasil Selalu Mengikuti Proses

2018 masih ada yang tidak percaya sama proses? Mie instant aja harus melewati tahap memasak sebelum dimakan, bisa langsung dimakan, tapi tidak baik kan? Berproses itu penting, entah itu sedikit sekali atau syukur-syukur bisa terus konsisten untuk terus berproses.

Saya adalah orang yang mudah jenuh dan jauh dari kata konsisten (kecuali terhadap wanita ) dalam hal kegiatan. Dulu saat awal semester 2 (tahun lalu) saya beranikan diri untuk bekerja sebagai programmer disebuah CV dan ternyata hanya butuh waktu 4-5 bulan untuk bertahan karena saya merasa ada yang kurang (fee dan feel). Akhirnya saya coba beralih haluan menjadi UIX designer. Karena pada dasarnya menjadi front-end programmer jadi pindah haluan jadi UIX designer tidak terlalu sulit, hanya ada beberapa hal yang perlu dipelajari. Setelah mempelajari ilmu desain UIX (User Interface & Experience) saya menemukan bahwa inilah passion saya. Dulu saya pernah dibilang bahwa tidak bisa memilih warna, jiwa untuk seni tidak ada, fokus saja sebagai programmer, but, who fuckin’ care. It’s my life. Bersikap masa bodoh dan temukan passion kalian

Bersyukurnya di semester 3 kemarin terdapat mata kuliah Human Computer Interaction (HCI) yang mana membahas tentang UI dan UX. Bersyukurnya lagi di mata kuliah tersebut ada tugas akhir yang wajib dikerjakan sebagai nilai mata kuliah. Tertantanglah, semakin berproseslah saya. Hingga minggu kemarin untuk pertama kalinya di hire oleh seorang bule untuk bekerja di agensinya dan yang jelas untuk masalah fee jangan ditanya.

Jangan Terlalu Termakan Passion

“Loh, tadi katanya suruh temukan passion” Hahaha untuk bagian ini memang sedikit kontradiktif, tapi memang penting untuk diketahui untuk kawan-kawan nih. Saya ingin mengambil contoh dari diri saya sendiri lagi.

Sebenarnya di UI/UX desain sendiri saya lebih memilih/ber-passion untuk menjadi UX designer, namun saat ini bekerja sebagai UI designer. “Apa bedanya mas?” Untuk perbedaanya bisa membaca tulisannya mas Dwinawan nih. Tentang role job di UI/UX. Tapi tetap jalani aja, anggap sebagai batu loncatan untuk kedepannya. Passion memang penting, tapi harus paham diri juga, kapan harus mengejar passion, kapan harus bersabar dan berusaha untuk tetap mengarah kepada passion itu. Sometime you need to be realistic and step back to jump further

Manage Your Time, Manage Your Money

Ini nih kunci sukses kalau mau kuliah nyambi kerja. Jangankan kuliah sambil kerja, kalau waktu sudah dikuasai “sukses” jangan ditanya. Apalagi kalau bisa nguasain uang juga (uang halal yak), hidup tentram + nyaman bisa banget.

Tapi memang susah banget sih untuk mengontrol waktu yang kita punya, sama kok 24 jam, yang membedakan itu rasa malas dan motivasi tiap orang. Saya sendiri bukan orang pintar mengontrol waktu dan kadang motivasi pun sering naik turun, tapi seperti 2 hal yang telah disebutkan diatas, berproseslah jangan berhenti. Jadi, belajar untuk mengontrol waktu dan uang (nabung) sejak dini itu penting banget.